Woluo nda ti'ita nato? Ti'iti oni...

Google
Web pinogu

24 Mei 2008

Rp 1,5 Miliar Bangun Jalan Tulabolo - Pinogu

2008-04-05 08:33:33

Swakelola Libatkan Rakyat Setempat Sekaligus Pengawasan

SUWAWA - Pemkab Bone Bolango melalui Bagian Pembangunan merencanakan akan melaksanakan pembangunan jalan Tulabolo - Pinogu di tahun 2008. Rencana itu menyusul diterimanya izin dari Mneteri Kehutanan RI seperti diungkapkan Sugondo Makmur.

Kabag Pembangunan Setkab Bone Bolango Sugondo Makmur mengatakan, pihaknya sudah mengantongi izin dari Menhut RI. Meski diakuinya untuk melaksanakan pembangunan masih harus melakukan koordinasi dengan pihak Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) terutama menyangkut masalah teknis seperti penetapan titik-titik koordinat dan lain sebagainya. Diungkapkannya pula, pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2008 telah menyediakan dana sebesar Rp 1,5 miliar untuk membangun jalan beton selebar 2 meter yang dilengkapi dengan portal itu. "Rencanaya, pembangunan jalan Tulabolo - Pinogu itu akan diswakelola dan pengerjaannya diserahkan kepada masyarakat setempat," kata Sugondo.

Ditanya apakah swakelola itu tidak akan bertentangan dengan aturan mengingat jumlah anggaran mencapai diatas satu miliar rupiah ? Sugondo mengatakan, langkah melakukan swakelola dan melibatkan masyarakat itu dimaksudkan sebagai langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya kerusakan TNBNW. Dituturkannya, dengan swakelola semacam itu sudah dapat dipastikan akan menghindari penggunaan alat berat. "Kita tidak menghendaki pembangunan jalan Tulabolo - Pinogu itu akan merusak atau mengganggu TNMBN," tandasnya.

Lebih jauh Sugondo mengatakan, sudah dapat dipastikan pembangunan jalan Tulabolo - Pinogu itu akan dilaksanakan Tahun 2008 karena semuanya sudah siap termasuk anggarannya. Namun begitu, untuk melaksanakan pembangunan tersebut masih dibutuhkan koordinasi dengan pihak BAlai TNBNW yang bermarkas di Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara. gpinfo

(http://dishubbonebolango.org)

Peningkatan Ruas Jalan Desa Pinogu Segera Direalisasikan

Friday, 24 September 2004
Masyarakat di wilayah Kecamatan Suwawa, khususnya di Desa Pinogu boleh saja berbangga hati dengan adanya peningkatan ruas jalan yang mengbungkan desa tersebut dengan desa-desa lain disekitarnya. Dengan keluarnya izin prinsip dari Menteri Kehutanan RI tentang peningkatan ruas jalan tersebut, dalam waktu dekat sudah bisa direalisasikan.
Namun demikian ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi berupa kajian-kajian terpadu dampak lingkungan. Hasil kajian tim terpadu yang dilakukan para pakar lingkungan dari Universitas Gorontalo, itu, Kamis. (23/9) dilokakaryakan, dibuka langsung oleh Sekertaris daerah Provinsi Gorontalo Drs H Mansur J Detuage MM. Kepala Balitbang Pedalda Provinsi Gorontalo Prof DR Winarni Monoarfa pada kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa ruas jalan tersebut merupakan dambaan masyarakat setempat sejak dulu untuk memperoleh akses jalan keluar terutama pemasaran hasil-hasil pertanian dari masyarakat setempat dan jasa dalam rangka peningkatan kesejahteraan hidup mereka.

Namun kendalanya, ruas jalan tersebut berada di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone satu-satunya taman nasional di Indonesia yang memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh provinsi lain, sehingganya banyak hal yang perlu diperhatikan. Oleh karenanya menurut Winarni, sebelum jalan tersebut dikerjakan dilakukan dulu berbagai kajian-kajian menyangkut dampak lingkungan dan dampak socialnya akibat dari pembukaan jalan tersebut.

Ditempat yang sama Sekda Drs H Mansur J Detuage MM dalam sambutannya menegaskan masalah-masalah lingkungan seperti degradasi sumber daya alam, pencemaran lingkungan, bencana longsor dan banjir serta penurunan keaneka ragaman jenis hayati perlu diperhatikan.
Karena dimana masalah-masalah lingkungan tersebut terjadi akibat kesalahan dalam pelaksanaan kebijakan yang tidak memperhatikan lingkungan.

Hal senada juga dikatakan Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Departemen Kehutanan RI Widodo Sukohadi Ramono, mengungkapkan bahwa TNBNW sejak pengresmiannya 13 tahun lalu telah mengalami tantangan dan kerusakan yang diakibatkan oleh perambahan, perburuan liar dan penembangan liar.

Sementara itu ketua tim pengkaji Baharudin Nurkin PHd menjelaskan hasil kajian tim terhadap peningkatan jalan tersebut dimana jalan yang sekarang ini belum layak untuk lalui sehingga perlu ditingkatkan dimana secara teknis sangat ramah lingkungan. Untuk mengantisipasi dampak akibat dari pembukaan jalan tersebut, tim terpadu mengusulkan agar dibuatkan pos-pos Jagawana di beberapa titik, juga portal yang membatasi tonase yang masuk. Soal kegiatan pengambilan aren oleh warga setempat menurutnya tidak mempengaruhi kerusakan hutan. Bahrudin berharap tanggungjawab terhadap pelestarian hutan tersebut, tidak hanya pemerintah tapi juga masyarakat.

Egy

ini teman sekost aku namanya egy. dia orangnya gimana githu... oh ya kalo ada yang tertarik hubungi di no 085298266628

Kajur Fisika

Ini Big Bosnya Jurusan Fisika dengan gayanya yang khas lagi menyampaikan visi misi jur fisika saat angkatan 05 PKL di Buol. Bapak yang bernama lengkap Drs. Asri Arbie, M.Si ini telah membawa banyak perubahan di jurusan fisika semenjak beliau terangkat jadi kajur fisika. salah satu programnya adalah akselerasi studi yang saat ini mencapai kelulusan mahasiswa 3,5 tahun sarjana.

Cari Jodoh


ini mantan ketum senat dari jurusan fisika dan saat ini menjadi dosen pada prodi geografi dengan nama lengkap Ridwan Darise, S.Pd . Bapak yang sering dipanggil ridho ini masih lajang loh....(yang berminat hubungi:085256236725)

Angkatan 05















ini gw ama tmn2 saat PKL di Buol, eits.. ada yang lain tuh...

PETA DESA PINOGU
















ini adalah pemandangan google earth desaku